PERMASALAHAN
EKONOMI
DI
INDONESIA
OLEH :
SHINTIA
ERIVAWATI (A1A111012)
DOSEN
PENGAMPU : Drs. H. ARPIZAL, M.Pd
PENDIDIKAN
EKONOMI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2012/2013
KATA
PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Alhamdulilahirobilalamin,
rasa syukur penulis ucapkan karena telah
bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Yaitu tentang Permasalahan
Ekonomi di Indonesia. Mungkin tidak banyak yang penulis berikan dalam makalah
ini. Tetapi penulis berharap mudah-mudahan makalah ini bisa bermanfaat,
khususnya untuk penulis dan untuk pembaca pada umumnya.
Terima
kasih kami ucapkan kepada Bapak Drs. H. ARPIZAL, M.Pd yang telah memberikan
tugas ini sehingga penulis dapat menambah pemahaman tentang Permasalahan
Ekonomi di Indonesia. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan,
karena penulis menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan didalam penulisan
makalah ini. Akhirnya penulis ucapkan terimakasih.
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………....ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah………………………………………………………..1
1.2 Rumusan
masalah...…………………………………………………………….1
1.3 Tujuan
dan Manfaat Penulisan…………………………………………………2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Permasalahan Ekonomi…………………………………………….3
2.2 Permasalahan Ekonomi di
Indonesia…….…………………………………….3
2.3Peran dan Fungsi Pemerintah dalam
Mengatasi Permasalahan Ekonomi……..10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………....11
3.2
Saran…………………………………………………………………………..11
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Balakang Masalah
Latar belakang pembuatan makalah ini adalah adanya
tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Ekonomi Indonesia. Makalah ini di
buat sebagai salah satu syarat untuk kelulusan mata kuliah tersebut.
Tema Permasalahan Ekonomi Indonesia di pilih karena menurut penulis masih banyak masalah yang perlu di soroti dalam hal ini.
Tema Permasalahan Ekonomi Indonesia di pilih karena menurut penulis masih banyak masalah yang perlu di soroti dalam hal ini.
Secara umum,
kita semua sudah tahu apa-apa saja yang menjadi masalah dan sumber masalah Ekonomi di Indonesia.
seperti masalah pengangguran dan kesempatan kerja, kemiskinan, keterbelakangan,
sulitnya pendidikan, keamanan dan sebagainya. atau penyebab dari ulah para
koruptor, ulah orang-orang yang ingin menang sendiri, dan lain sebagainya.
Selain itu mekalah ini di buat sebagai pembelajaran
bagi para pembaca terutama bagi penulis. Maka dengan alasan-alasan tersebutlah
makalah ini di buat.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa
yang di maksud dengan permasalahan ekonomi?
2. Apa
saja yang menjadi permasalahan ekonomi di Indonesia?
3. Bagaimana
peran dan fungsi pemerintah dalam mengatasi permasalah ekonomi?
1.3
Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan
tentang apa itu permasalahan ekonomi
2. Menjelaskan
mengenai apa saja permasalahan ekonomi yang ada di Indonesia
3. Menjelaskan
mengenai peran dan fungsi pemerintah dalam mengatasi permasalahan ekonomi.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Permasalahan Ekonomi
Kata ekonomi sendiri berasal dari
kata Yunani (oikos) yang berarti keluarga, rumah tangga dan (nomos),
atau peraturan, aturan, hukum, dan secara garis besar diartikan sebagai “aturan
rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga. Sementara yang di maksud dengan
ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam
bekerja.
Ilmu
ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan
menciptakan kemakmuran. Jadi kesimpulannya, masalah ekonomi adalah adanya
ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat
pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan
timbulnya kelangkaan (scarcity).
2.2 Permasalahan
Ekonomi Indonesia
Negara Indonesia termasuk negara
yang sedang berkembang yang selalu dihadapkan pada berbagai masalah-masalah ekonomi, Secara umum, kita
semua sudah tahu apa-apa saja yang menjadi masalah dan sumber masalah Ekonomi di Indonesia.
secara keseluruhan Masalah-masalah yang dihadapi Negara Indonesia di bidang ekonomi adalah sebagai berikut.
1. Pendidikan
Pendidikan merupakan prioritas utama
pemerintah Indonesia. Akan tetapi, tingkat SDM (sumber daya manusia) sangat
rendah. Walaupun kekayaan alamnya besar, rakyat sulit menikmati keuntungannya.
Terlepas dari kenyataan bahwa adanya sekolah (SD, SLTP, SMU dan Sekolah
Kejuruan) tidak adanya keuangan yang memadai untuk membeli buku dan peralatan
pendidikan yang sangat dibutuhkan.
Sebagai konsekwensinya, tingkat pengetahuan anak yang menyelesaikan SD (Sekolah Dasar) dan SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama) sangat rendah. Karena orang-tua tidak memiliki uang untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah kejuruan maka jumlah siswa putus sekolah semakin meningkat mencapai angka yang memprihatinkan.
Sebagai konsekwensinya, tingkat pengetahuan anak yang menyelesaikan SD (Sekolah Dasar) dan SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama) sangat rendah. Karena orang-tua tidak memiliki uang untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah kejuruan maka jumlah siswa putus sekolah semakin meningkat mencapai angka yang memprihatinkan.
Sebagai contoh, banyak anak (teristimewa
di kampung-kampung) tidak mengenyam pendidikan SD. Hal yang lebih merepotkan
lagi adalah bahwa kurang dari separoh jumlah anak tamatan SD tidak dapat membaca
dan menulis dengan baik. Lebih lagi, para tenaga pendidik kadang tidak
berkwalitas dan tidak termotivasi karena sejumlah alasan, umpamanya gaji yang
kadang-kadang tertunda atau sama sekali tidak terbayar (dan sebagai konsekwensi
mereka mencari nafkah di lain tempat dan tidak muncul di depan ruang kelas).
2. Kemisiknan
Kemiskinan
adalah manifestasi dari keadaan kekurangan dan keterbelakangan masyarakat. Di
Indonesia, batas garis kemiskinan yang ditetapkan oleh Badan Pusat Statistik
(BPS) yang mengacu pada kebutuhan minimum 2.100 kilo kalori per kapita per
hari, ditambah dengan kebutuhan minimum nonmakanan yang merupakan kebutuha
dasar seseorang yang meliputi sandang, pangan, papan, sekolah, transpotasi, dan
lain-lain.
Kemiskinan
menurut Wikipedia bahasa Indonesia adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan
untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian , tempat berlindung,
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat
pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan
pekerjaan.
Masalah
kemiskinan adalah masalah yang kompleks dan global. Di Indonesia masalah
kemiskinan seperti tak kunjung usai. masih banyak kita dapati para pengemis dan
gelandangan berkeliaran tidak hanya di pedesaan bahkan di kota-kota besar
seperti Jakarta pun pemandangan seperti ini menjadi tontonan setiap hari. Bila
kita cermati kondisi masyarakat dewasa ini. Banyak dari mereka yang tidak mampu
memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Bahkan, hanya untuk
mempertahankan hak-hak dasarnya serta bertahan hidup saja tidak mampu. Apalagi
mengembangkan hidup yang terhormat dan bermartabat.
a.
Macam-macam
kemiskinan sebagai berikut:
- Kemiskinan mutlak (absolute), yaitu kemiskinan yang disebabkan karena tingkat pendapatannya tidak dapat menutup kebutuhan hidup minimum.
- Kemiskinan relatif, yaitu kemiskinan yang lebih banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan sekitarnya.
- Kemiskinan struktural, yaitu kemiskinan yang disebabkan karena adanya ketimpangan dalam struktur ekonomi suatu negara.
- Kemiskinan sosial budaya, yaitu kemiskinan yang dikaitkan dengan nila-nilai budaya masyarakat.
b.
Upaya Pengentasan Kemiskinan DiIndonesia
Seperti telah
disinggung di atas bahwa kemiskinan merupakan suatu masalah yang kompleks dan
multidimensional yang tak terpisahkan dari pembangunan mekanisme ekonomi,
sosial dan politik yang berlaku. Oleh karena itu setiap upaya pengentasan
kemiskinan secara tuntas menuntut peninjauan sampai keakar masalah. Jadi,
memang tak ada jalan pintas untuk mengentaskan masalah kemiskinan ini.
Penanggulanganya tidak bisa dilakukan dengan tergesa-gesa.
Komitmen
pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan tercantum dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) 2005-2009 yang disusun berdasarkan Strategi Nasional
Penanggulangan Kemiskinan (SNPK). Disamping turut menandatangani Tujuan
Pembangunan Milenium (atau Millennium Development Goals) untuk tahun 2015,
dalam RPJM-nya pemerintah telah menyusun tujuan-tujuan pokok dalam pengentasan
kemiskinan untuk tahun 2009, termasuk target ambisius untuk mengurangi angka
kemiskinan dari 18,2 persen pada tahun 2002 menjadi 8,2 persen pada tahun 2009.
Dalam
pelaksanaan program pengentasan nasib orang miskin, keberhasilannya bergantung
pada langkah awal dari formulasi kebijakan, yaitu mengidentifikasikan siapa
sebenarnya “si miskin” tersebut dan dimana ia berada. Kedua pertanyaan tersebut
dapat dijawab dengan melihat profil dari si miskin.
Ada tiga ciri
yang menonjol dari kemiskinan di Indonesia. Pertama, banyak rumah tangga yang
berada disekitar garis kemiskinan nasional, yang setara dengan PPP AS$1,55-per
hari. Kedua, ukuran kemiskinan didasarkan pada pendapatan, sehingga tidak
menggambarkan batas kemiskinan yang sebenarnya. Banyak orang yang mungkin tidak
tergolong miskin dari segi pendapatan dapat dikategorikan sebagai miskin atas
dasar kurangnya akses terhadap pelayanan dasar serta rendahnya
indikator-indikator pembangunan manusia. Ketiga, mengingat sangat luas dan
beragamnya wilayah Indonesia, perbedaan antar daerah merupakan ciri mendasar
dari kemiskinan di Indonesia.
c.
Program
penanggulangan kemiskinan yang langsung diarahkan kepada penduduk miskin antara
lain sebagai berikut:
1. penyediaan kebutuhan pokok untuk
keluarga miskin
- pengembangan sistem jaringan social
- pengembangan budaya masyarakat miskin
3. Keterbelakangan
Secara umum keterbelakangan diartikan sebagai suatu
kelambatan dalam perkembangan atau ketinggalan dalam kemajuan. Penduduk yang
terbelakang diartikan sebagai faktor produksi tenaga kerja yang memiliki
kualitas rendah (tidak profesional atau efisien). Keterbelakangan pada segi
ekonomi tampak pada rendahnya pendapatan per kapita, terbatasnya pasar berbagai
macam barang, rendahnya tingkat spesialisasi, dan rendahnya penggunaan uang
giral per kapita.
Keterbelakangan pada
segi administrasi tampak pada penggunaan pembukuan yang belum meluas serta
kontrolvdan pengawasan yang belum memadai. Dalam penguasaan teknologi,
Indonesia masih banyak mendatangkan tenaga ahli dari luar negri untuk jenis
pekerjaan tertentu. Selain itu, mesin-mesin berteknologi tinggi juga masih
didatangkan dari luar negri. Keterbelakangan sikap mental ekonomi nampak dalam
hal penipuan dan pemalsuan produk-produk resmi, pembajakan karya cipta, serta
disiplin kerja rendah.
Masalah yang dihadapi adalah rerndahnya
tingkat pendapatan dan pemerataannya, rendahnya pelayanan kesehatan, kurang
terpeliharanya fasilitas umum, rendahnya tingkat disiplin masyarakat,
renddahnya tingkat keterampilan, rendahnya tingkat pendidikan formal, kurangnya
modal, produktivitas kerja, lemahnya manajemen usaha. Untuk mengatasi masalah
ini pemerintah berupaya meningkatkan kualitas SDM, pertukranan ahli, transper
teknologi dari Negara maju.
4. Pengangguran
dan kesempatan kerja
Pengangguran
adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali atau sedang berusaha
mencari pekerjaaan. Pengangguran sering sekali menjadi masalah dalam
perekonomian karena dengan adanya pengangguran produktivitas dan pendapatan
masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan
masalah-masalah sosial lainya.
Kita
sadari bahwa masalah “pengangguran” di Indonesia seakan akan terus membengkak
tak kunjung mengecil, terus dan terus bertambah angka pengganguran di Indonesia
dan lowongan pekerjaan menjadi sesuatu yang sangat langka, apa lagi kelebihan
tenaga kerja serta kecilnya kesempatan kerja yang tercipta pada setiap sector,
sehingga terjadinya pengangguran.
Selain
terjadinya ketidakseimbangan antara penciptaan pertambahan jumlah angkatan
kerja dengan pergerakan kesempatan kerja, dan ternyata karena perkembangan
teknologi yang dibutuhkan kesempatan kerja baru tidak dipenuhi para pencari
kerja, artinya kualitas pengangguran tidak dapat memenuhi prasyarat lowongan
kerja yang ada dan ironisnya beberapa perusahaan bila membutuhkan sumber daya
manusia (SDM) malah diisi oleh tenga kerja asing dan kian hari kian meningkat.
Factor
yang mempengaruhi terjadinya pengangguran.
Banyak
factor yang menyebabkan terjadinya pengangguran bisa dipengaruhi dari luar
(eksternal) dan juga bisa dipengaruhi oleh factor internal individu yang
bersangkutan. Misalkan secara eksternal penyebab kesulitan mendapatkan
pekerjaan salah satunya krisis ekonomi yang berpengaruh pada macetnya
perusahaan mejalankan bisnis, dunia pendidikan yang tidak link dan match dengan
dunia kerja dan rendahnya mobilitas masyarakat.
Sedangkan
factor internal ditimbulkan dari dalam diri orang yang bersangkutan karena
sulitnya mendapatkan pekerjaan. Bahkan seringkali factor internal ini menjadi
penyebab terbesar yang mendorong seseorang sulit mendapatka pesempatan bekerja
atau berusaha. Factor internalpun dapat menjadi penghambat seseorang untuk
maju, ada dua factor internal yang menyebabkan seseorang sulit mendapatkan
pekerjaan yang layak, antara lain: tidak mmempunyai kebutuhan akan prestasi
(need of achievement) dan tidak mempunyai keterampilan yang cukup.
Untuk
meraih sukses maka setiap individu mau tidak mau harus melakukan upaya
transformasi keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif melalui
peningkatan produktivitas. Untuk mencapai hal itu pun di perlukan
pribadi-pribadi yang berwawasan luas, terampil, disiplin, sanggup menghasilkan
karya karya terbaik dan berdaya saing. Perlu juga di tingkatkan kecerdasan baik
kecerdasan akademik, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Sehingga di
mungkinkan dapat mengelola waktu dengan efektif, menumbuhkan percaya diri dan
mampu mengatisipasi berbagai hambatan yang mungkin di hadapi.
Akibat
yang ditimbulkan pengangguran terhadap perekonomian.
Ketiadaan
pendapatan menyebabkan pengangguran harus mengurangi pengeluaran konsumsinya
yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran
yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap
penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat
menyebabkan kekacauan politi keamanan dan sosial sehingga mengganggu
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
Peranan
pemerintah untuk menanggulangi masalah pengangguran Indonesia.
1. Menyusun dan memonitor pelaksanaan peraturan-peraturan
ketenagakerjaan
2. Meningkatkan
kualitas dan produktivitas tenaga kerja
3. Memperluas
dan mengembangkan kesempatan kerja di dalam negeri
4. Memperluas
dan mengembangkan kesempatan kerja di luar negeri
5. Perlindungan
tenaga kerja
6. Membina
hubungan industrial dalam negeri dan internasional
7. Memonitor
pelaksanakan ketenaga kerjaan
8. Menyusun
dan melaksanakan program-program yang sekitarnya
9. mendukung
tercapainya system ketenaga kerjaan yang ideal.
Disamping
itu pemerintah juga melakukan beberapa cara untuk meningkatkan
mutu
tenaga kerja, seperti:
1. Menyelenggarakan
pelatihan untuk pencari kerja
2. Menyelenggarakan
pelatihan manajemen di seluruh provinsi
3. Menyelenggrakan
pelatihan pematang dengan mengirimkan tenaga kerja terpilih ke luar dan dalam
negeri.
4. Meningkatkan
prasarana pelatihan untuk untuk pencari kerja dan pegawai pengawas
ketenagakerjaan.
5. Menyelenggarakan
pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan untuk pegawai pengawas ketenaga kerjaan.
2.3 Peran dan Fungsi Pemerintah di Bidang Ekonomi
1. Fungsi stabilisasi, yaitu fungsi
pemerintah dalam menciptakan kestabilan ekonomi, sosial politik, hokum,
pertahanan dan keamanan.
2.
Fungsi
alokasi, yaitu fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa public,
seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas
penerangan, dan telepon.
3.
Fungsi
distribusi, yaitu fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi pendapatan
masyarakat.
BAB
III
PENUTUP
2.3 Kesimpulan
masalah
ekonomi adalah ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas
dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian
menyebabkan timbulnya kelangkaan (scarcity).
Secara
umum, kita semua sudah tahu apa-apa saja yang menjadi masalah dan sumber
masalah Ekonomi di Indonesia. secara
keseluruhan Masalah-masalah yang dihadapi Negara Indonesia di bidang ekonomi
adalah masalah pendidikan, kemiskinan, keterbelakangan, pengangguran dan kesempatan
kerja.
Untuk
mengatasi itu semua, pemerintah lah harus berperean aktif dalam masalah-masalah
ini, dengan cara menciptakan kestabilan ekonomi, sosial politik, hokum, pertahanan dan keamanan.
Dan pemerintah juga sebagai penyedia
barang dan jasa public, seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah,
penyediaan fasilitas penerangan, dan telepon, serta pemerataan atau distribusi
pendapatan masyarakat.
2.4 Saran
Di
sini penulis harapkan kritik dan saran yang dapat membangun. Makalah
ini begitu banyak kekurangan-kekurangannya,
bagi pembaca makalah ini di harapkan partisipasinya untuk membantu agar makalah
ini menjadi jauh lebih baik dan memberikan manfaat untuk banyak orang. Atas
partisipasinya kami ucapkan terima kasih. Karna tidak ada manusia yang sempurna,
begitu juga dengan makalah yang penulis buat. Akhir kata penulis ucapkan terima
kasih.
DAFTAR
PUSTAKA
http://els.bappenas.go.id/upload/other/MDGs%20dan%20Masalah%20Kemiskinan%20di%20Indonesia.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar