Selasa, 15 Januari 2013

tugas lagi



PERMASALAHAN EKONOMI
DI INDONESIA




     OLEH :

SHINTIA ERIVAWATI (A1A111012)
DOSEN PENGAMPU :  Drs. H. ARPIZAL, M.Pd


PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2012/2013



KATA PENGANTAR


Bismillahirrahmanirrahiim
Alhamdulilahirobilalamin, rasa syukur  penulis ucapkan karena telah bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Yaitu tentang Permasalahan Ekonomi di Indonesia. Mungkin tidak banyak yang penulis berikan dalam makalah ini. Tetapi penulis berharap mudah-mudahan makalah ini bisa bermanfaat, khususnya untuk penulis dan untuk pembaca pada umumnya.
Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Drs. H. ARPIZAL, M.Pd yang telah memberikan tugas ini sehingga penulis dapat menambah pemahaman tentang Permasalahan Ekonomi di Indonesia. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan, karena penulis menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan didalam penulisan makalah ini. Akhirnya penulis ucapkan terimakasih.










DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………....ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah………………………………………………………..1
1.2  Rumusan masalah...…………………………………………………………….1
1.3  Tujuan dan Manfaat Penulisan…………………………………………………2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Permasalahan Ekonomi…………………………………………….3
2.2 Permasalahan Ekonomi di Indonesia…….…………………………………….3
2.3Peran dan Fungsi Pemerintah dalam Mengatasi Permasalahan Ekonomi……..10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………....11
3.2 Saran…………………………………………………………………………..11

DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Balakang Masalah

Latar belakang pembuatan makalah ini adalah adanya tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Ekonomi Indonesia. Makalah ini di buat sebagai salah satu syarat untuk kelulusan mata kuliah tersebut.
Tema Permasalahan Ekonomi Indonesia di pilih karena menurut penulis masih banyak masalah yang perlu di soroti dalam hal ini.

 Secara umum, kita semua sudah tahu apa-apa saja yang menjadi masalah dan sumber masalah Ekonomi di Indonesia. seperti masalah pengangguran dan kesempatan kerja, kemiskinan, keterbelakangan, sulitnya pendidikan, keamanan dan sebagainya. atau penyebab dari ulah para koruptor, ulah orang-orang yang ingin menang sendiri, dan lain sebagainya.

Selain itu mekalah ini di buat sebagai pembelajaran bagi para pembaca terutama bagi penulis. Maka dengan alasan-alasan tersebutlah makalah ini di buat.

1.2  Rumusan Masalah

1.      Apa yang di maksud dengan permasalahan ekonomi?
2.      Apa saja yang menjadi permasalahan ekonomi di Indonesia?
3.      Bagaimana peran dan fungsi pemerintah dalam mengatasi permasalah ekonomi?
1.3 Tujuan Penulisan
1.      Menjelaskan tentang apa itu permasalahan ekonomi
2.      Menjelaskan mengenai apa saja permasalahan ekonomi yang ada di Indonesia
3.      Menjelaskan mengenai peran dan fungsi pemerintah dalam mengatasi permasalahan ekonomi.























BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Permasalahan Ekonomi
            Kata ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani (oikos) yang berarti keluarga, rumah tangga dan (nomos), atau peraturan, aturan, hukum, dan secara garis besar diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga. Sementara yang di maksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Jadi kesimpulannya, masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (scarcity).
2.2  Permasalahan Ekonomi Indonesia
            Negara Indonesia termasuk negara yang sedang berkembang yang selalu dihadapkan pada berbagai  masalah-masalah ekonomi, Secara umum, kita semua sudah tahu apa-apa saja yang menjadi masalah dan sumber masalah Ekonomi di Indonesia. secara keseluruhan Masalah-masalah yang dihadapi Negara Indonesia  di bidang ekonomi adalah sebagai berikut.
1.      Pendidikan
Pendidikan merupakan prioritas utama pemerintah Indonesia. Akan tetapi, tingkat SDM (sumber daya manusia) sangat rendah. Walaupun kekayaan alamnya besar, rakyat sulit menikmati keuntungannya. Terlepas dari kenyataan bahwa adanya sekolah (SD, SLTP, SMU dan Sekolah Kejuruan) tidak adanya keuangan yang memadai untuk membeli buku dan peralatan pendidikan yang sangat dibutuhkan.
Sebagai konsekwensinya, tingkat pengetahuan anak yang menyelesaikan SD (Sekolah Dasar) dan SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama) sangat rendah. Karena orang-tua tidak memiliki uang untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah kejuruan maka jumlah siswa putus sekolah semakin meningkat mencapai angka yang memprihatinkan.
Sebagai contoh, banyak anak (teristimewa di kampung-kampung) tidak mengenyam pendidikan SD. Hal yang lebih merepotkan lagi adalah bahwa kurang dari separoh jumlah anak tamatan SD tidak dapat membaca dan menulis dengan baik. Lebih lagi, para tenaga pendidik kadang tidak berkwalitas dan tidak termotivasi karena sejumlah alasan, umpamanya gaji yang kadang-kadang tertunda atau sama sekali tidak terbayar (dan sebagai konsekwensi mereka mencari nafkah di lain tempat dan tidak muncul di depan ruang kelas).
2.      Kemisiknan

Kemiskinan adalah manifestasi dari keadaan kekurangan dan keterbelakangan masyarakat. Di Indonesia, batas garis kemiskinan yang ditetapkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengacu pada kebutuhan minimum 2.100 kilo kalori per kapita per hari, ditambah dengan kebutuhan minimum nonmakanan yang merupakan kebutuha dasar seseorang yang meliputi sandang, pangan, papan, sekolah, transpotasi, dan lain-lain.
Kemiskinan menurut Wikipedia bahasa Indonesia adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.
Masalah kemiskinan adalah masalah yang kompleks dan global. Di Indonesia masalah kemiskinan seperti tak kunjung usai. masih banyak kita dapati para pengemis dan gelandangan berkeliaran tidak hanya di pedesaan bahkan di kota-kota besar seperti Jakarta pun pemandangan seperti ini menjadi tontonan setiap hari. Bila kita cermati kondisi masyarakat dewasa ini. Banyak dari mereka yang tidak mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Bahkan, hanya untuk mempertahankan hak-hak dasarnya serta bertahan hidup saja tidak mampu. Apalagi mengembangkan hidup yang terhormat dan bermartabat.
a.       Macam-macam kemiskinan sebagai berikut:
  1. Kemiskinan mutlak (absolute), yaitu kemiskinan yang disebabkan karena tingkat pendapatannya tidak dapat menutup kebutuhan hidup minimum.
  2. Kemiskinan relatif, yaitu kemiskinan yang lebih banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan sekitarnya.
  3. Kemiskinan struktural, yaitu kemiskinan yang disebabkan karena adanya ketimpangan dalam struktur ekonomi suatu negara.
  4. Kemiskinan sosial budaya, yaitu kemiskinan yang dikaitkan dengan nila-nilai budaya masyarakat.
b.      Upaya Pengentasan Kemiskinan DiIndonesia
Seperti telah disinggung di atas bahwa kemiskinan merupakan suatu masalah yang kompleks dan multidimensional yang tak terpisahkan dari pembangunan mekanisme ekonomi, sosial dan politik yang berlaku. Oleh karena itu setiap upaya pengentasan kemiskinan secara tuntas menuntut peninjauan sampai keakar masalah. Jadi, memang tak ada jalan pintas untuk mengentaskan masalah kemiskinan ini. Penanggulanganya tidak bisa dilakukan dengan tergesa-gesa.
Komitmen pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2005-2009 yang disusun berdasarkan Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan (SNPK). Disamping turut menandatangani Tujuan Pembangunan Milenium (atau Millennium Development Goals) untuk tahun 2015, dalam RPJM-nya pemerintah telah menyusun tujuan-tujuan pokok dalam pengentasan kemiskinan untuk tahun 2009, termasuk target ambisius untuk mengurangi angka kemiskinan dari 18,2 persen pada tahun 2002 menjadi 8,2 persen pada tahun 2009.
Dalam pelaksanaan program pengentasan nasib orang miskin, keberhasilannya bergantung pada langkah awal dari formulasi kebijakan, yaitu mengidentifikasikan siapa sebenarnya “si miskin” tersebut dan dimana ia berada. Kedua pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan melihat profil dari si miskin.
Ada tiga ciri yang menonjol dari kemiskinan di Indonesia. Pertama, banyak rumah tangga yang berada disekitar garis kemiskinan nasional, yang setara dengan PPP AS$1,55-per hari. Kedua, ukuran kemiskinan didasarkan pada pendapatan, sehingga tidak menggambarkan batas kemiskinan yang sebenarnya. Banyak orang yang mungkin tidak tergolong miskin dari segi pendapatan dapat dikategorikan sebagai miskin atas dasar kurangnya akses terhadap pelayanan dasar serta rendahnya indikator-indikator pembangunan manusia. Ketiga, mengingat sangat luas dan beragamnya wilayah Indonesia, perbedaan antar daerah merupakan ciri mendasar dari kemiskinan di Indonesia.
c.       Program penanggulangan kemiskinan yang langsung diarahkan kepada penduduk miskin antara lain sebagai berikut:
1.      penyediaan kebutuhan pokok untuk keluarga miskin
  1. pengembangan sistem jaringan social
  2. pengembangan budaya masyarakat miskin
3.      Keterbelakangan
Secara umum keterbelakangan diartikan sebagai suatu kelambatan dalam perkembangan atau ketinggalan dalam kemajuan. Penduduk yang terbelakang diartikan sebagai faktor produksi tenaga kerja yang memiliki kualitas rendah (tidak profesional atau efisien). Keterbelakangan pada segi ekonomi tampak pada rendahnya pendapatan per kapita, terbatasnya pasar berbagai macam barang, rendahnya tingkat spesialisasi, dan rendahnya penggunaan uang giral per kapita.
 Keterbelakangan pada segi administrasi tampak pada penggunaan pembukuan yang belum meluas serta kontrolvdan pengawasan yang belum memadai. Dalam penguasaan teknologi, Indonesia masih banyak mendatangkan tenaga ahli dari luar negri untuk jenis pekerjaan tertentu. Selain itu, mesin-mesin berteknologi tinggi juga masih didatangkan dari luar negri. Keterbelakangan sikap mental ekonomi nampak dalam hal penipuan dan pemalsuan produk-produk resmi, pembajakan karya cipta, serta disiplin kerja rendah.
 Masalah yang dihadapi adalah rerndahnya tingkat pendapatan dan pemerataannya, rendahnya pelayanan kesehatan, kurang terpeliharanya fasilitas umum, rendahnya tingkat disiplin masyarakat, renddahnya tingkat keterampilan, rendahnya tingkat pendidikan formal, kurangnya modal, produktivitas kerja, lemahnya manajemen usaha. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah berupaya meningkatkan kualitas SDM, pertukranan ahli, transper teknologi dari Negara maju.
4.      Pengangguran dan kesempatan kerja
Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali atau sedang berusaha mencari pekerjaaan. Pengangguran sering sekali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainya.
Kita sadari bahwa masalah “pengangguran” di Indonesia seakan akan terus membengkak tak kunjung mengecil, terus dan terus bertambah angka pengganguran di Indonesia dan lowongan pekerjaan menjadi sesuatu yang sangat langka, apa lagi kelebihan tenaga kerja serta kecilnya kesempatan kerja yang tercipta pada setiap sector, sehingga terjadinya pengangguran.
Selain terjadinya ketidakseimbangan antara penciptaan pertambahan jumlah angkatan kerja dengan pergerakan kesempatan kerja, dan ternyata karena perkembangan teknologi yang dibutuhkan kesempatan kerja baru tidak dipenuhi para pencari kerja, artinya kualitas pengangguran tidak dapat memenuhi prasyarat lowongan kerja yang ada dan ironisnya beberapa perusahaan bila membutuhkan sumber daya manusia (SDM) malah diisi oleh tenga kerja asing dan kian hari kian meningkat.
Factor yang mempengaruhi terjadinya pengangguran.
Banyak factor yang menyebabkan terjadinya pengangguran bisa dipengaruhi dari luar (eksternal) dan juga bisa dipengaruhi oleh factor internal individu yang bersangkutan. Misalkan secara eksternal penyebab kesulitan mendapatkan pekerjaan salah satunya krisis ekonomi yang berpengaruh pada macetnya perusahaan mejalankan bisnis, dunia pendidikan yang tidak link dan match dengan dunia kerja dan rendahnya mobilitas masyarakat.
Sedangkan factor internal ditimbulkan dari dalam diri orang yang bersangkutan karena sulitnya mendapatkan pekerjaan. Bahkan seringkali factor internal ini menjadi penyebab terbesar yang mendorong seseorang sulit mendapatka pesempatan bekerja atau berusaha. Factor internalpun dapat menjadi penghambat seseorang untuk maju, ada dua factor internal yang menyebabkan seseorang sulit mendapatkan pekerjaan yang layak, antara lain: tidak mmempunyai kebutuhan akan prestasi (need of achievement) dan tidak mempunyai keterampilan yang cukup.
Untuk meraih sukses maka setiap individu mau tidak mau harus melakukan upaya transformasi keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif melalui peningkatan produktivitas. Untuk mencapai hal itu pun di perlukan pribadi-pribadi yang berwawasan luas, terampil, disiplin, sanggup menghasilkan karya karya terbaik dan berdaya saing. Perlu juga di tingkatkan kecerdasan baik kecerdasan akademik, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Sehingga di mungkinkan dapat mengelola waktu dengan efektif, menumbuhkan percaya diri dan mampu mengatisipasi berbagai hambatan yang mungkin di hadapi.
Akibat yang ditimbulkan pengangguran terhadap perekonomian.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan pengangguran harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politi keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
Peranan pemerintah untuk menanggulangi masalah pengangguran Indonesia.
1.       Menyusun dan memonitor pelaksanaan peraturan-peraturan ketenagakerjaan
2.      Meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja
3.      Memperluas dan mengembangkan kesempatan kerja di dalam negeri
4.      Memperluas dan mengembangkan kesempatan kerja di luar negeri
5.      Perlindungan tenaga kerja
6.      Membina hubungan industrial dalam negeri dan internasional
7.      Memonitor pelaksanakan ketenaga kerjaan
8.      Menyusun dan melaksanakan program-program yang sekitarnya
9.      mendukung tercapainya system ketenaga kerjaan yang ideal.
Disamping itu pemerintah juga melakukan beberapa cara untuk meningkatkan
mutu tenaga kerja, seperti:
1.      Menyelenggarakan pelatihan untuk pencari kerja
2.      Menyelenggarakan pelatihan manajemen di seluruh provinsi
3.      Menyelenggrakan pelatihan pematang dengan mengirimkan tenaga kerja terpilih ke luar dan dalam negeri.
4.      Meningkatkan prasarana pelatihan untuk untuk pencari kerja dan pegawai pengawas ketenagakerjaan.
5.      Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan untuk pegawai pengawas ketenaga kerjaan.
2.3 Peran dan Fungsi Pemerintah di Bidang Ekonomi
1.      Fungsi stabilisasi, yaitu fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan ekonomi, sosial politik, hokum, pertahanan dan keamanan.
2.      Fungsi alokasi, yaitu fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa public, seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas penerangan, dan telepon.
3.      Fungsi distribusi, yaitu fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi pendapatan masyarakat.





BAB III
PENUTUP

2.3  Kesimpulan
masalah ekonomi adalah ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (scarcity).
Secara umum, kita semua sudah tahu apa-apa saja yang menjadi masalah dan sumber masalah Ekonomi di Indonesia. secara keseluruhan Masalah-masalah yang dihadapi Negara Indonesia di bidang ekonomi adalah masalah pendidikan, kemiskinan, keterbelakangan, pengangguran dan kesempatan kerja.
Untuk mengatasi itu semua, pemerintah lah harus berperean aktif dalam masalah-masalah ini, dengan cara menciptakan kestabilan ekonomi, sosial politik, hokum, pertahanan dan keamanan. Dan pemerintah juga sebagai penyedia barang dan jasa public, seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas penerangan, dan telepon, serta pemerataan atau distribusi pendapatan masyarakat.

2.4  Saran
Di sini penulis harapkan kritik dan saran yang dapat membangun. Makalah
ini begitu banyak kekurangan-kekurangannya, bagi pembaca makalah ini di harapkan partisipasinya untuk membantu agar makalah ini menjadi jauh lebih baik dan memberikan manfaat untuk banyak orang. Atas partisipasinya kami ucapkan terima kasih. Karna tidak ada manusia yang sempurna, begitu juga dengan makalah yang penulis buat. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.


DAFTAR PUSTAKA


http://www.ekonomirakyat.org/index4.php
http://els.bappenas.go.id/upload/other/MDGs%20dan%20Masalah%20Kemiskinan%20di%20Indonesia.htm









Tidak ada komentar:

Posting Komentar